2004/06/24

hidup itu enggak jelas yah

pernah nih sendirian diem di kamar.. mikir what's gonna happened to me in next 5 years ? Pastilah aku mikirnya yang bagus2 enggak mungkin yang jelek2, tapi bener gak sih yang bagus2 tu selalu dateng dan yang jelek gak bakalan diterima, gak mungkin deh pastinya, kita ini manusia bukan dewa or tuhan so mereka yang diatas ngatur kita yah kita mah tinggal terima aja.. dan minta ke mereka helpsnya...

abstrak

matahari esok pasti akan bersinar
walaupun bulan malam ini tak tampak
apalagi bintang
mungkin sudah pergi
gelap pun pasti berganti terang
kecuali waktu kiamat nanti
tapi besok sepertinya bukan hari itu
besok bumi masih berputar
dan angin pun jelas akan berhembus
debur ombak itu akan selalu hadir

hari yang baru tak terbayang
tak jelas akan apa yang akan terjadi esok
semua ini sudah ada garis tangannya
kita semua cuma bisa berharap
walaupun harapan itu tak kunjung nyata
tapi teruslah berharap dan jangan berhenti
hidup cuma satu kali
itu yang kuyakini
kenapa harus takut dan diam ?

tetaplah berdiri dan angkat kepala
setiap pertanyaan harus ada jawabannya
seperti hidup harus dijawab dengan mati
untuk menjawabnya kita harus hidup dalam kehidupan

2004/06/03

lupa hari lingkungan

huehueu... gue lupa hari lingkungan tanggal 31 mei kemarin huahuahhua parah banget nih jadi malu, judul gede hijaulah udah jelas ada koneksinya dengan lingkungan tapi disini gak ada isinya parah kan ?. Well banyak juga yang dilakuin pemerentah ato lembaga nondepartemen.. seperti contoh dibawah yang dikutip dari websitenya kompas

----

Empat Film Dokumenter Sambut Hari Lingkungan Hidup

Jakarta, KCM

Empat film dokumenter tentang masalah lingkungan hidup rencananya akan diputar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (5/6), mulai pukul 14.00 WIB.

Kegiatan yang digagas oleh In-Docs, program pengembangan film dokumenter Indonesia bekerja sama dengan Cinema Society, Dewan Kesenian Jakarta, dan Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) itu merupakan bagian dari usaha menyambut Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, 5 Juni 2004.

Selain pemutaran film, acara yang diberi judul screenDocs!: Indonesia, Hijau yang Memudar, juga digelar sejumlah diskusi yang berkait dengan lingkungan hidup, termasuk pula peran sebuah media dalam usaha mensosialisasikan berbagai permasalahan lingkungan hidup sekaligus mengenalkan gerakan kepedulian lingkungan hidup di Indonesia.

Acara yang mengambil tema Indonesia: Hijau yang Memudar (mulai pukul 15.30 WIB), rencananya akan menghadirkan pembicara seperti Shanty Harmayn (produser film), Nur Hidayati (Divisi Kampanye & Pedidikan Publik Walhi), Chandra Wibowo (SCTV), dan Sophia Latjuba, artis yang belum lama ini mengenalkan program Bank Pohon.

Dikatakan oleh Kristianto dari screenDocs! melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (31/5), diskusi ini diharapkan bisa menemukan solusi paling efektif dalam memperkenalkan masalah lingkungan hidup di Indonesia melalui sinergi berbagai kalangan: aktivis LSM, pembuat film, figur publik, guru, dan pelajar, yang peduli akan berbagai krisis lingkungan hidup Indonesia.

"Krisis lingkungan hidup di Indonesia menjadi bahaya laten untuk sebagian besar penduduk bumi Indonesia. Dampak sosial yang ditanggung penduduk Indonesia ternyata berpengaruh besar terhadap semakin pudarnya kehijauan hutan dan lingkungan alam Indonesia," katanya.

Empat film dokumenter yang akan diputar dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup se-Dunia adalah Dreamland, Suara-suara Masyarakat Sekitar Tambang Newmont, Luka Hutan Siberut, dan Sumpah Dech Jangan Nyampah!. Pemutaran film tersebut akan dimulai pada pukul 14.00 WIB.

Sumpah Deh, Jangan Nyampah!, yang diproduksi tahun 2002 oleh sutradara Lia itu, berkisah tentang problema lingkungan yang ditimbulkan karena sampah. Lokasi pengambilan gambarnya dilakukan di lingkungan Kampung Rawa, Depok (Jabar), yang seringkali menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, banjir serta membentuk lingkungan yang tidak sehat. Seorang ibu yang telah tinggal di lokasi tersebut sejak 1960-an mengungkapkan bahwa rawa yang kini nyaris dipenuhi oleh sampah itu dulunya bersih dan jernih airnya.

Sementara Suara-suara Masyarakat Sekitar Tambang Newmont, karya Hafiz, bercerita mengenai dampak pembuangan lumpur batuan tambang (tailing) oleh perusahaan tambang Newmont asal AS di Daerah Buyat Pantai, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Di Pantai Buyat, sejak 1996, setiap harinya dibuang 2.000 ton limbah tailing ke dasar laut. Sejak pembuangan limbah yang mengandung bahan-bahan kimia tersebut, mata pencaharian nelayan dan kesehatan masyarakat terganggu.

Terumbu karang tertutup lumpur dan ikan-ikan menghilang. Anak-anak pun menderita penyakit kulit, benjolan di kulit, dan radang.

Film itu juga mengambil cuplikan kesaksian masyarakat di sekitar tambang Newmont di Batu Hijau, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Di sini, setiap harinya, 110.000 ton lumpur tailing dibuang ke dasar laut (Sub Marine Tailing Disposal/STD). STD merupakan teknologi kotor yang pastinya tidak dapat diterapkan di negara asal perusahaan tambang tersebut (AS).

Akan diputar pula pemutaran Video Pelajar Peduli...Jakarta, yang merupakan hasil Kompetisi Video Kampanye Peduli Lingkungan Hidup. Film garapan pelajar-pelajar SLTP dan SMU di Jakarta dan sekitarnya tersebut mencoba memperlihatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan kota Jakarta melalui video kampanye berdurasi kurang lebih dua menit buatan mereka sendiri

---
aksi mahasiswa

Aksi-aksi pada Peringatan Hari Lingkungan Sedunia

Surabaya, Kompas
Sekitar 50 mahasiswa memprotes seluruh kebijakan Wali Kota Sunarto Sumoprawiro, menyangkut lingkungan kota yang dinilai bertambah rusak. Dampak kebijakan Wali Kota, lingkungan bertambah kotor, Kali Surabaya tercemar limbah industri, sehingga air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengandung bakteri E coli. Bakteri yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia ini berasal dari sekitar 40.000 meter kubik limbah yang dibuang ke Kali Surabaya setiap hari.

Ini diungkap Ketua Yayasan Hayati Indra Wirawan saat berorasi di depan gedung DPRD Surabaya, Senin (5/6), dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Sedunia.

Di Bandung, peringatan Hari Lingkungan Sedunia oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, dilangsungkan dengan sikap "bisu". Sikap itu ditandai dengan keengganan mengikuti undangan peringatan hari lingkungan di sejumlah instansi pemerintahan di daerahnya. Walhi Jabar sendiri tidak memprogramkan hari lingkungan hidup sebagai hari monumental, tetapi justru menyatakan diri apatis terhadap kegiatan seremonial.

Sementara di Malang, peringatan hari lingkungan diwarnai dengan seruan tidak meng-gunakan kendaraan bermotor dan tidak merokok di lingkungan kampus Universitas Brawijaya Malang (Jatim) selama sehari, Senin (5/6). Suatu kelompok yang terdiri dari 10 orang-Forum Kepedulian Bersama (Fokber)-dan dipimpin koordinator aksinya Saiful mengingatkan agar pejabat Pemda Kodya Malang tidak lagi membuat kebijakan korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta menjual aset hutan kota dan paru-paru kota.

Mapala se-Jabotabek

Mahasiswa pencinta alam dari 14 perguruan tinggi di wilayah Jabotabek yang tergabung dalam Jaring Advokasi Lingkungan Kelompok Pencinta Alam , juga memperingati Hari Lingkungan Sedunia tahun 2000 dengan turun ke jalan.

Menurut keterangan Panitia Peringatan Hari Lingkungan Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Nasional, mereka berkeliling ke jalan protokol dengan tujuan antara lain Istana dan Bunderan HI. Tujuannya mengingatkan semua pihak akan kondisi lingkungan hidup yang terus memburuk dan mendesak pemerintah agar bersikap tegas dalam menangani masalah lingkungan hidup.

-------
kegiatan penghijauan di kutai

Penghijauan Waduk pada Hari Lingkungan Hidup se-Dunia

KutaiKartanegara.com 06/06/03
Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Kukar kemarin ditandai dengan pemberian penghargaan pengabdi, peduli dan kebersihan lingkungan serta penghijauan di areal Waduk Panji Sukarame Tenggarong.

Banyak pesan penting yang disampaikan oleh Bupati Kukar H Syaukani HR dan Kepala Bapedalda Kukar, Dra RR Rini Budi Sayekti. Dimana intinya semua komponen masyarakat diharapkan kepeduliannya, turut serta menjaga kelestarian alam sekitar.

"Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun ini mengambil tema yakni Air, dua miliar penduduk kesulitan memperolehnya, itu sengaja dilaksanakan di Waduk Panji Sukarame. Maksudnya waduk merupakan aset wisata yang perlu diperhatikan, dikembangkan dan dilestarikan," ujar Rini.

Selain itu, Waduk Panji Sukarame juga berfungsi sebagai reservoar yang bisa menampung air. Untuk keperluan masyarakat sekitar di musim kemarau. Di lingkungan Waduk tersebut ada kelengkapan objek wisata lainnya, seperti Museum Kayu, Taman Anggrek dan Lamin yang menyimpan kerangka ikan paus.

"Kepada semua perusahaan besar yang melakukan operasionalnya di wilayah Kukar ini, supaya bisa menyisihkan sebagian penghasilan yang diperoleh untuk program community development. Nantinya akan dipergunakan demi pelestarian lingkungan hidup di sekitar lokasi perusahaan itu sendiri," ujarnya.

Begitu pula dengan pesan khusus yang disampaikan Syaukani, agar seluruh stakeholder di jajarannya, menyadari betapa pentingnya kerjasama melestarikan lingkungan, merehabilitasi kerusakan, mengendalikan pencemaran serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Juga pengembangan potensi sumberdaya hutan melalui ekowisata. "Sektor pariwisata di Kukar, akan semakin maju dengan adanya ekowisata, selain objek wisata yang sudah ada dan sedang dikembangkan saat ini," katanya.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun 2003 kemarin dihadiri oleh beberapa pejabat seperti Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi BcHk MBA, Wakil Bupati Drs Samsuri Aspar MM, unsur Muspida Kukar. Termasuk juga beberapa perwakilan dari perusahaan tambang dan migas yang beroperasi di wilayah Kukar.

"Mengembangkan ekowisata perlu memperhatikan beberapa hal seperti daya tarik yang khas, unik dan berbeda serta mengedepankan intertainment. Selain itu, juga perlu disediakan fasilitas rekreasi nyaman. Sehingga pengunjung betah berada di kawasan wisata tersebut. Juga, perlu disediakan fasilitas berbelanja seperti kerajinan tangan, souvenir dan cinderamata khas daerah setempat," ucap Syaukani.

Langkah untuk menjaga kelestarian lingkungan, menurut bupati memerlukan kerjasama segenap komponen masyarakat. Mulai dari perencanaan, pengambilan keputusan, pengelolaan hingga monitoring dan evaluasi agar lingkungan tetap terjaga.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia kemudian diakhiri dengan penanaman pohon meranti secara simbolis oleh Bupati H Syaukani HR untuk kegiatan penghijauan Waduk Panji Sukarame diikuti oleh Ketua DPRD, Wakil Bupati dan unsur Muspida yang hadir. (idn/win)

----

yah sebenernya masih banyak lagi tapi cobalah untuk ke arah yang bener seperti penghijauan pembersihan waduk, jangan protes orasi atau malah lomba melukis atau mewarnai. Tapi gue aja lupa acara lingkungan hidup so enggak ngapa2in parah banget nih gue sorry nature.... keep green.

2004/06/02

21

angka 21 aya hubungan jeung urang yeuh.. tapi eta mah rahasia we ah pretssss...

dua satu

bumi terpecah jadi dua
satu sisi menolak sisi satunya
beda pun jadi titik masalah
kapan titik temu terjamah
masihkah ini bertahan sampai kiamat
akankah manusia segera bertobat
lunglai sudah langkahku
hancur pula harapanku

gigih dengan tidak jemu
sampai duapun jadi satu