2004/01/27

aku sakit

Hei aku ini sakit so... heal me please...

aku sakit

sperti hujan riaki danau yang diam
dendamku tak berujung pangkal
diam di dalam enggan untuk mencair
drama kehidupan terkontaminasi
oleh gelapnya dunia malam
oleh suramnya nasib seorang wts
apakah ini akan tetap jadi penyakit
atau aku ini memang sakit

2004/01/26

yah... lagi kreatip kreatipnya nih... huhuhu

halooooooo jumpa lagi dengan dapit, d'ya miss me ?? hope so..

lalu lalang

1 pleton berarakan
dan pleton lainnya menyusul
raja ratu aman di dalamnya
skitarnya gundah akan ajal

arakan demi arakan
bisingkan suasana bisnis jakarta
tiap mata tersudut pada sinaran
sinar lampu sirine yang silaukan
dan suaranya yang peningkan

jarak ini pasti akan abadi
dan mungkin menjauhi ke fatamorgana
dan mungkin lenyap dimakan congkak
kami minta tolong untuk diperhatikan
jaga jarak ini tetap dekat
dan jangan jauhi apa lagi maya

250104-00.41


wayang kulitku

nafkahnya sperti ini kawan
bermahkotakan belangkon jawa
persenjatakan diri dengan keris
2-3 jam layaknya orang gila berlakon
7 peranan pewayangan ia makan
gamelan siluetkan hasrat berlakon

kata kata itu asing di telingaku
kamus otakku terbatas kata kata
sebagai pemujaan luhur, ku ikuti ritual dalang
yang keringatnya, darahnya ia sembahkan untuk seni
budaya ini raganya indonesia

akankah ini tetap lestari
atau berakhir seperti jamrud khatulistiwa
suatu hari pasti dia mati
seni itu punah salah siapa ?
aku ? maaf tanganku tidak sentuh wayangnya
jadi ? salah semua titik
wayang mati indonesia mati
tiap makhluk berktpkan indonesia campur tangan di dalamnya
dan dalangi tiap kepunahannya

biaskan seni itu di lubuk hatimu
pantulkan auranya pada air
nantinya luaslah impiannya
dalang pun tetap lestari
dunia pewayangan tetap mengalir
airi jiwa yang hatinya kehausan

250104-00.30


belum jelas

ketidakjelasan ini pasti terus bersemayam
gerogoti tiap napas jengahku
mimpi burukupun lahirkan pencerahan
cerah dengan tujuan sesat tentunya
cuaca berganti di tiap jarum jam berdetak

taman ini bunuh cita rasa seniku
coba khianati hati naluri
bohongi hati kecil ini
namun semua tetap berdiri
dalam ketidakjelasannya

gelap 10.35 250104


dagangan

jalani malam ini bagai wanita jalang lacurkan dirinya
esok pagi bubur ayam hangat kujual
di siangnya es podeng segar kutawarkan
sore hari baso pedas asam kujajakan
menuju malam kusiapkan lagi pelacuran hari berikutnya
aku ini pedagang segala

:p

2004/01/22

GONG XI FAT CHAI

hoi.. tahun barunya orang cina nih... angpaw donk.... amplop merahnya dong enci engko..

besok kamis merah

rintik mhh bukan bukan rintik
derasnya air hujan
basahi genting yang kering
segarkan tiap daun kehausan

siang cerah tadi kini berlalu
berganti jadi awan kelam mendung
kilat petir hentakan jantung
coba pecahkan gendang telinga
bendera partai yang tadi berkibar
sekarang basah kuyup oleh banyu
tukang bakso yang laris waktu anak sd pulang
hanya menunggu derasnya hujan reda tuk jajakan bakso
di pinggiran kali rangkaian rumah tergenang jalannya air
penghuninya hanya pasrah diri pada air yang memperkosa istananya

ini bukan musim hujan, ini hari rabu
besok kamis merah di tanggalan masehi
catatan kecil di angka 22nya imlek katanya
tahun baru ! gong xi fat chai
doakan hari depan lebih cerah untuk indonesia
dan hujan ini jadi simbol berkat yang akan turun
berkat yang indah dan bukan lagi bencana

hujan berhenti, matahari sinari
tuhan berkati indonesiaku ini


rabu siang di kostan tengah hari ke21 purnama ke11 tahun ke2004

2004/01/16

immortal fault

Hei lo.. suci ? tanpa dosa ? berani menghakimi, liat sekeliling lo semuanya dosa man.. so apa sih yg mereka mau ????

aku adalah kesalahan abadi

tiap detik yang kutiti
di detik itu kudapati
setiap jalan yang kulewati
di jalan itu kutemui

orang buta di mata hati
agamis yang keras hati
hakim yang sok suci
keangkuhan seorang petinggi

dosa yang telah membasi
berjamur semerbak terasi
subjek itu telah terpatri
dan termaterai di dahi
di jidatku ini

kenapa itu harus terjadi
setidaknya ada kata ampuni
walaupun itu hanya satu kali
akan kuhargai
pastinya akan berarti

baik semua itu sia sia
ini hanya angan angan saja
harapan kosong belaka
sekarang terima saja
ingin sekali teriak
tapi siapa yang mau dengar
ingin marah ingin menangis
tolong dengarkan dan perhatikan
tolong aku tahu kamu peduli
aku ini saudaramu

-dfd-

2004/01/11

Fresh dan mengharukan dari Faiz

Anak kecil yang pengen ikut2an politik.. heh lo belajar dulu deh. kencing aja blom lurus mo ngatur negara... ntar tambah acak2an sapa yang tanggung jawab ???

Hari ini Faiz pulang cepat dari sekolah. Sambil bermain komputer, ia
menanyakan berbagai hal tentang Pemilu 2004. Tentang KPU,usia pemilih
dan yang dipilih, tentang artis yang menjadi caleg, tentang apa dan
siapa yang disebut politikus busuk, soal bagaimana mekanisme pemilihan
bagi para tunanetra dan masih banyak lagi. Saya sampai kewalahan
menjawabnya. Ia terus mengoceh ini itu. Saya katakan, "bagaimana kalau
Faiz tulis apa yang ingin Faiz sampaikan seperti biasa? Siapa tahu bisa
jadi puisi bagus?"

"Iya, Bunda," katanya ringan.

Tapi kemudian ia menghilang dan saya temukan sedang asyik membaca buku
cerita "Kluntung Waluh" di garasi. Satu jam kemudian ia sudah sibuk
menceritakan kembali isi buku tersebut pada kedua pembantu kami.
Kluntung Waluh bercerita tentang seorang anak kecil miskin yang lahir
tanpa kaki dan tangan. Namun ia tak pernah mengeluh dan rajin membantu
ibunya. "Anak kecil aja bisa begitu!" seru Faiz.

Ia kembali masuk ke kamar dan duduk di depan komputer. Saya pikir, ia
akan bermain game atau menulis tentang Kluntung Waluh yang telah
menyentuh hatinya. Ternyata tidak.

Menjelang salat jum'at, jadilah puisi di bawah ini. Puisi yang sangat
menyentuh bagi saya, hingga saya menitikkan airmata. Dan sambil
memiringkan kepalanya, menatap saya serius, Faiz malah bertanya,
"Mengapa sih bunda menangis lagi karena puisi?"

SAJAK ANAK 8 TAHUN, MENJELANG PEMILU

Bunda
mengapa anak 8 tahun
tak boleh ikut pemilu?

Karena kalau kami bisa memilih
kami akan pilih
mereka yang berbudi
dan selalu peduli
yang tak pentingkan diri sendiri
tak pernah melanggar hukum
serta paling anti korupsi.

Kami pasti memilih
mereka yang berwawasan
namun takut pada Tuhan.

Tak usah tawari kami uang
apalagi permen atau mainan
kami tiada sudi.
sebab kami pemilih sejati
yang rindu senyuman negeri.

maka orang-orang yang tak bersih
menyingkirlah dari jalan ini.

Bunda, mengapa anak 8 tahun
tak boleh memilih
dan harus menunggu
sampai 2014?

Sebab andai bisa memilih
dalam pemilu ini,
kami akan pastikan yang terbaik
bagi Indonesia.

( 9 Januari, 2004, Abdurahman Faiz)