2005/05/23

NgeBLOG=goBLOG ?

Berikut pikiran dan tulisan orang orang yang sok tau about blog.

analisis dari sesama UGM:

http://kenz.web.ugm.ac.id/151280/art-lihat.php?octaveerid=67&octaveerkat=bloglink&octaveergil=6

NgeBLOG=goBLOG ?

Minggu, 08.05.2005
Sebuah penjelasan dari sisi psikologis menanggapi prejudice yang semena-menaŠ.

Apa benar ngeBLOG=goBLOG, seperti yang dikatakan orang-orang yang skeptis
dengan keberadaan blog? Kalau boleh saya menerka, prasangka jahat ini biasanya
dilontarkan 2 tipe orang dengan motivasi yang beragam.

Tipe yang pertama adalah orang yang tidak punya blog, dengan motivasi 'iri
hati' atau 'sirik' dengan berbagai sebab :
1. dia tidak bisa buat blog sedangkan orang lain punya blog yang bagus.
2. dia tidak punya uang, fasilitas dan waktu untuk ngeblog.
3. dia adalah pemalas sehingga lebih memilih mengisi waktu luang dengan
nongkrong, asal bicara, ataupun hal lainnya yang sifatnya menghindari aktivitas
otak.
4. dia = goblog, karena hanya orang gobloglah yang tidak mau susah-susah
berpikir untuk mencari hikmah dari segala sesuatunya:p

Tipe yang kedua adalah orang yang punya blog, dengan motivasi 'cari perhatian'
dengan berbagai sebab pula yaitu:
1. dia pengen berhenti ngeblog karena tidak tahu harus mengisi dan menulis apa
sehingga blognya tidak lagi dibaca orang.
2. dia ingin populer dengan cepat dan instan tanpa bersusah payah berpikir
panjang.
3. dia dibesarkan dengan pola asuh keluarga yang kurang kasih sayang, sehingga
tepatlah jika komunitas blogger memberikan ungkapan kasih sayang kepada
seseorang yang katanya pakar namun cenderung paranoid pada hari kasih sayang
yang lalu. hahaha:)

Kedua tipe tersebut memiliki suatu kesamaan, yaitu sama-sama dikenal sebagai
manifestasi perilaku proyeksi. Dalam istilah psikologi, proyeksi adalah suatu
mekanisme pertahanan ego untuk mengubah kecemasan neurotik atau kecemasan moral
menjadi suatu kecemasan objektif (Freud, 1974).

Dalam hal ini saya mengambil contoh misalnya seorang pakar yang telah dikenal
orang dengan kepiawaiannya dalam hal IT. Kecemasan atau ketakutan akan
menurunnya popularitas dirinya karena tidak mengetahui suatu teknologi IT yang
terbaru dan sedang ngetrend, membuat pakar tersebut melakukan mekanisme
pertahanan ego dengan cara proyeksi. Manifestasi perilakunya muncul dengan
mengatakan bahwa produk IT itu jelek sehingga tidak ada gunanya bagi dia untuk
menggunakan produk itu. Dengan demikian kecemasan neurotik itu diubah menjadi
kecemasan objektif dengan mengatakan hal-hal yang baik adalah milik ego
sedangkan hal-hal yang buruk adalah milik nonego.

hahaha maaf jika ada yang tersinggung, tapi demikian adanya kira-kira jika
dijelaskan melalui suatu dinamika psikologis.

Sebuah Penglihatan dan Pembelaan.
Apakah benar ngeblog = goblog? Baiklah kita mulai menggunakan sedikit aktivitas
otak kita untuk mencerna berbagai data dan fakta berikut ini :

Penelitian Adi Onggoboyo dalam "Suatu Fenomena Sociocyber yang unik dan
dinamis" pada bulan Oktober 2004 yang lalu mengungkapkan bahwa 95,26% dari 211
blogger Indonesia menyatakan bahwa mereka merasa mendapatkan hal-hal positip
setelah menjadi blogger. Hal-hal positip tersebut diuraikan lagi oleh Adi
Onggoboyo sebagai berikut :
Meningkatkan Gairah Hidup 2,98%
Lebih Disiplin 0,49%
Semangat Prestatif 3,98%
Menjalin dan memperbanyak relasi/kawan/persahabatan 48,75%
Rajin menulis/meningkatkan kemampuan/produktivitas menulis 8,95%
Lebih kreatif/ekspresif/inspiratif/motivatif 4,47%
Menambah berbagai wawasan 3,98%
Lega bisa berbagi 2,48%
Lain-lain 7,96%
Gabungan beberapa poin diatas 15,92%

Dari data tersebut, Adi Onggoboyo menyimpulkan bahwa blog dapat dijadikan
sebuah alternatif bagi pengembangan diri dari berbagai sisi, tidak hanya
sekedar tulis menulis.

Penelitian diatas semakin menguatkan pandangan bahwa blog itu memiliki nilai
manfaat yang cukup besar dibandingkan dengan nilai negatifnya, berikut ini
beberapa manfaat yang membuat aktivitas ngeblog bukanlah suatu penggoblokan
belaka tapi sebaliknya ngeblog adalah aktivitas pencerdasan jika dilihat
melalui bidang studi saya yaitu Psikologi :

1. NgeBlog itu Merangsang Otak.
Aktivitas ngeBlog, mulai dari membuat desain blog sampai dengan menulis blog
tiap waktu merupakan suatu proses mental otak yang melibatkan jutaan sel pada
otak. Rangsangan tersebut membuat rantai-rantai neuron menjadi aktif dan
dimulainya proses mielinisasi (myelin adalah sejenis protein lemak yang
dikeluarkan oleh otak untuk melapisi hubungan antara dendrit ketika kita
menerima suatu informasi yang baru.

Seorang peneliti otak yang bernama Dr. Marian Diamond telah menghabiskan waktu
tiga puluh tahun untuk mengadakan rangkaian percobaan tentang otak. Hasilnya
disimpulkan bahwa pada umur berapapun sejak lahir hingga mati, adalah mungkin
untuk meningkatkan kemampuan mental otak dengan rangsangan lingkungan.

Dengan demikian prinsipnya bahwa semakin terangsang otak dengan aktivitas
intelektual dan interaksi lingkungan, semakin banyak jalinan yang dibuat antara
sel-sel otak. Ini dapat dibuktikan dengan membandingkan jumlah jalinan sel otak
pada tikus hasil percobaan Diamond. Tikus yang otaknya terus menerus dirangsang
memiliki jumlah jalinan yang lebih banyak dibandingkan tikus yang tidak diberi
rangsangan pada otaknya.


2. NgeBlog itu Menyehatkan Jiwa dan Raga.
Ngeblog berkaitan erat dengan aktivitas menulis blog, penelitian Adi Onggoboyo
menunjukkan bahwa 27,48% dari 211 blog berisi mengenai curhat pribadi, 21,23%
adalah renungan/refleksi, dan ide-ide pemikiran 14,69%. Hal ini juga dikuatkan
dengan survei yang dilakukan octave.or.id yang mendapatkan 52,46% dari 122
blogger memilih menulis blognya dengan curhat/diary.

Mengapa ngeblog dapat dikatakan menyehatkan jiwa? Dari hasil data survei diatas
dapat diasumsikan jika sebagian besar blogger telah melakukan perilaku katarsis
dengan mencurahkan perasaannya melalui tulisan pada blognya.

Katarsis menurut Kamus Lengkap Psikologi karangan J.P. Chaplin adalah
pembebasan atau pelepasan ketegangan-ketegangan dan kecemasan-kecemasan dengan
jalan mengalami kembali dan mencurahkan keluar kejadian-kejadian trumatis di
masa lalu, yang semula dilakukan dengan jalan menekan emosinya ke dalam
ketidaksadaran. Dengan menuliskan perasaan-perasaan yang muncul terutama
hal-hal negatif akan memberikan rasa puas dan lega (Dr. Pennebaker). Menulis
blog sebagai media katarsis lebih bermanfaat daripada melakukan aksi kekerasan.
Emosi-emosi yang tersimpan dalam ketidaksadaran akan membuat seseorang semakin
cemas, dan pada saatnya kecemasan tersebut akan termanifestasikan dengan
perilaku agresifitas. Contohnya: Kebrutalan para polisi, Kebrutalan para
pendemo, Kebrutalan seorang ayah yang tega membunuh anaknya. Blog sebagai media
katarsis akan mengarahkan blog sebagai suatu media psikoterapi alternatif.

Saat ini saya dan kolega saya di UPTB (Unit Pengembangan Teknologi Belajar)
Psikologi UGM sedang mengembangkan suatu sistem pemanfaatan blog sebagai media
psikoterapi masa depan yang rencananya akan diimplementasikan ke publik sekitar
bulan Agustus 2005 (Lagi butuh dana infrastruktur nehŠ. ada yang mau jadi
sponsor ga? hehehe:).

Ada ungkapan yang mengatakan di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat,
begitu pula sebaliknya karena tubuh dan jiwa merupakan satu kesatuan yang tak
dapat dipisahkan. Pelepasan emosi melalui menulis di blog akan memberikan efek
relaksasi bagi tubuh sehingga fungsi tubuh akan kembali mencapai keadaan
homeostatis. Keadaan stress memicu tubuh untuk selalu dalam keadaan tegang, dan
semakin lama ketegangan tersebut akan memperlemah pertahanan tubuh dan
selanjutnya akan mempengaruhi fungsi organ tubuh. Dengan demikian semakin kita
rajin melampiaskan emosi dalam tulisan blog kita semakin terjaga tubuh kita
dari berbagai ancaman penyakit.

3. Ngeblog itu Suatu Proses Pembelajaran.
Aktivitas menulis blog merupakan proses belajar. Ketika kita mengungkapkan
perasaan kita melalui suatu blog, kita akan belajar untuk mengenal
perasan-perasaan dan emosi-emosi yang muncul dari suatu peristiwa dalam
keseharian kita. Semakin sering kita menyadari hal tersebut semakin lama kita
semakin mengenal diri kita sendiri sehingga pada situasi yang sama, kita akan
belajar untuk mengontrol emosi tersebut. Hal ini merupakan salah satu dari
dasar pemikiran Aaron Beck yang terkenal dengan terapi kognitifnya.

Aktivitas membaca blog orang lain juga merupakan proses belajar. Ketika kita
membaca blog orang lain, tak jarang kita menerima informasi baru tentang
berbagai hal. Secara tak langsung pengetahuan baru atau pengalaman orang lain
tersebut akan mengendap dalam pikiran kita sehingga pada suatu saat dimana kita
mengalami hal yang sama kita secara sengaja atau tidak, kita akan menggunakan
pengetahuan tersebut untuk memecahkan masalah yang kita hadapi. Hal ini dapat
diterangkan lebih lanjut melalui teori belajar kognitif yang dikembangkan oleh
Kohler.

Ada perilaku-perilaku ketika ngeblog yang bisa dicurigai sebagai sebuah proses
pembelajaran, yaitu :

- Memberikan komentar : belajar mengungkapkan pendapat, belajar menerima
pendapat orang lain, belajar menerima perbedaan, belajar untuk memahami orang
lain.

- Memberikan sapaan dalam ShoutBox : belajar untuk memulai dan mempertahankan
suatu interaksi sosial, belajar untuk memberi perhatian, belajar untuk
berafiliasi satu dengan yang lain, belajar memberi apresiasi terhadap suatu
blog.

Dengan demikian ngeblog merupakan suatu proses pembelajaran dan pengembangan
kepribadian bagi diri blogger itu sendiri.

4. Ngeblog itu Melatih Perilaku Afiliasi dalam Interaksi Sosial
Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar tentang hal ini, tetapi saya akan
menunjukkan suatu fenomena kedekatan hubungan sosial yang tercipta antara
blogger hanya karena saling membaca blog satu sama lain. Tidak jarang kita
dapat melihat komentar-komentar yang mengesankan suatu hubungan keluarga dekat
dalam blog seseorang.

58,29% dari 211 blogger dalam penelitian Adi Onggoboyo mengatakan komunikasi
melalui blog membuat mereka merasa cepat akrab. 51,65% dari 211 blogger merasa
lebih akrab berkomunikasi via blog dengan temannya yang sudah dikenalnya dalam
dunia nyata. Saling berbagi cerita dan pengetahuan membuat seseorang mulai
mengenal seseorang yang lainnya secara lebih mendalam. Keterbukaan dan
kepercayaan akan menciptakan suatu jalinan afiliasi yang dapat pula menumbuhkan
hubungan emosi blogger yang satu dengan yang lainnya meskipun tidak melakukan
pertemuan fisik.

Sekali lagi NgeBLOG TIDAK SAMA DENGAN goBLOG.
Ngeblog bukanlah suatu kegoblokan semata, hal ini baru ditinjau dari segi
psikologis saja dan itupun masih banyak yang terlewat. Saya yakin teman-teman
dalam bidang studi lainnya juga punya alibi yang kuat untuk menghancurkan
prejudice yang semena-mena dari seseorang yang malas melakukan penelitian dan
terjun di dalamnya. (maafkan diriku :)

Blog juga bukan sekedar trend, tetapi merupakan suatu kebutuhan manusia yaitu
untuk mencapai kebutuhan yang paling tinggi dalam hirarki kebutuhan Abraham
Maslow yaitu Kebutuhan untuk Aktualisasi Diri. Jadi jangan heran jika dalam
diri setiap orang terdapat upaya untuk menunjukkan eksistensinya sebagai
manusia, dan salah satu caranya adalah dengan ngeBLOG ! Viva Blogger Indonesia!

Octave Ken Manungkarjono
Staff UPTB Psikologi UGM
http://kenz.web.ugm.ac.id/
blog adalah suatu media web online yang digunakan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan pikiran, emosi dan perilaku seseorang atau kelompok sebagai
jawaban atas kebutuhan interaksi sosial dan aktualisasi diri untuk menunjukkan
eksistensinya sebagai manusia dari waktu ke waktu.

Referensi:
Benson, N.C., and Grove, S. 1998. Psychology for Beginners. Cambridge : Icon
Books Ltd.
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. terj: Kartini Kartono. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Hall, C.S., and Lindzey, G. 1993. Psikologi Kepribadian I: Teori-teori
Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Hernowo. 2004. Quatum Learning : Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang
Munculnya Potensi Menulis/editor. Bandung: MLC. Manungkarjono, O.K. 2004.
Survei Profil Blogger Indonesia. http://octave.or.id/ Onggoboyo, A.N. 2004.
Profil Para Blogger : Suatu Fenomena Sociocyber yang Unik dan Dinamis. Riset.
http://biangbloggie.com/
Perwitasari, J.E., Hadjam, M.N.R., Atamimi, N., Retnowati, S., Utami, M.S.,
Subandi, M.A., Ramdani, N., Hasanat, N.U. 2002. Psikoterapi: Pendekatan
Konvensional dan Kontemporer. Yogyakarta: Unit Publikasi Fakultas Psikologi
UGM.
Rose, C., and Nicholl, M.J. 1997. Accelerated Learning for the 21st Century.
London: Judy Piatkus.

ceuk aing mah:
Kumaha maraneh welah mbeh gancang kitu. Rek goblog oge da aing ieu nu goblog lain maneh. Btw mun bloggerian garoblog berarti alam dunya teh isina jelma nu garoblog kabeh meureun. Juragan nu komen ngeblog = goblog yeuh urang bejaan : cobaan ngeblog rasakan kegoblogan yang paling jenius di blog karek sia ngabacot kitu! Analisa anu ngadukung blog nuhun pisan tapi teu pentinglah dikomentaran nu karitu mah moal beres2. Geus ah mending ngablog mbeh leuwih goblog aing.


kaum terhina

di kala semua seragam dan indah
kata kata dari mulutmu termuntah
semua kulahap mentah mentah
biarpun itu pahit seperti getah

cacianmu seperti angin lalu
yang kuabaikan seperti benalu
dan tidak seperti kepala palu
yang coba tinggalkan pilu
seperti masa yang lalu
dimasa kita bersama terbelenggu

sekali mulutmu bercakap
terang pelitamu menjadi gelap
sampai jiwamu terperangkap
di sebuah tirai penuh harap

hina hujat maki diri ini
sampai puasmu terpenuhi
semua akan kuterima
dengan hati terbuka
dan aku akan tertawa